MANAJEMEN
PIUTANG
Piutang
merupakan aktiva yang timbul sebagai akibat dilaksanakannya penjualan secara
kredit. Pemberian kredit kepad pelanggan umumnya dilakukan untuk memperbesar
penjualan.
Peningkatan
penjualan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Tetapi disisi lain,
peningkatan piutang juga membutuhkan tambahan pembiayaa, biaya untuk analisis
kredit dan penagihan piutang serta kemungkinan piutang tak tertagih.
Manajemen
piutang terdiri dari :
1. Biaya
kredit
2. Kebijakan
kredit
3. Budget
Pengumpulan piutang
1. Biaya kredit
Penjualan kredit menimbulkan biaya
kredit. Biaya tersebut meliputi:
a. Kerugian
karena piutang tak tertagih
b. Biaya
penelitian dan penagihan
c. Biaya
modal yang tertanam dalam piutang
Faktor yang mempengaruhi besarnya
investasi dalam piutang:
1) Volume
penjualan
Semakin besar proporsi penjualan maka
semakin besar pula investasi dalam piutang. Makin besar piutang berarti
memperbesar resiko, tetapi bersamaan dengan itu memperbesar profitabilitas.
2) Syarat
pembayaran penjualan kredit
Syarat pembayaran penjualan kredit dapat
bersifat ketat atau lunak. Apabila perusahaan menetapkan syarat pembayaran yang
ketat berarti perusahaan lebih mengutamakan keselamatan kredit daripada
peertimbangan profitabilitas. Syarat yang ketat misalnya dalam bentuk batas
pembayaran yang pendek, pembebanan bunga yang terlalu tinggi jika terjadi
keterlambatan pembayaran piutang.
Syarat pembayaran penjualan kredit
biasanya dinyatakan dengan ketentuan tertentu misalnya 2/10 net 30. Artinya
batas waktu pembayaran 30 hari sesudah penyerahan barang dan apabila pelanggan
melakukan pembayaran dalam waktu 10 hari maka akan mendapat cash discount sebesar 2% dari harga
jual.
3) Ketentuan
tentang pembatasan kredit
Dalam penjualan kredit perusahaan dapat
menetapkan batas maksimal atau plafon kredit yang diberikan pada pelanggannya.
Makin tinggi plafon yang ditetapkan bagi masing-masing pelanggan berarti makin
besar pula dana yang diinvestasikan pada piutang. Demikian pula ketentuan
mengenai siapa yang dapat diberikan kredit. Makin selektif pelanggan yang
diberi kredit akan memperkecil jumlah investasi dalam piutang.
4) Kebijakan
dalam pengumpulan piutang
Perusahaan dapat menjalankan kebijakan
dalam pengumpulan piutang aktif dan pasif. Perusahaan yang menjalankan
kebijakan secara aktif dalam pengumpulan
piutang akan mempunyai pengeluaran yang lebih besar untuk membiayai aktifitas
pengumpulan piutang dari perusahaan dengan kebijakan pengumpulan piutang pasif.
Dengan aktifnya melakukan pengumpulan piutang maka investasi dalam piutangnya akan
lebih kecil. Perusahaan akan mengadakan usaha tambahan dalam pengumpulan
piutang jika biaya yang dikeluarkan tidak melampaui tambahan pendapatan karena
usaha tersebut.
5) Kebiasaan
membayar dari para pelanggan
Kebiasaan pelanggan dalam membayar akan
mempunyai efek terhadap besarnya investasi dalam piutang. Apabila sebagian
besar pelanggan membayar dalam waktu cash
discount maka makin kecil investasi dalam piutang.
2. Kebijakan kredit
Kebijakan kredit (credit policy) merupakan standar faktor-faktor yang mempengaruhi
besarnya resiko atas tidak tertagihnya piutang yang dapat dikendalikan oleh
manajemen perusahaan. Terdiri dari 4 variabel :
a. Credit
standards
b. Credit
terms
c. Credit
collection policy
d. Monitoring
accounts receivables
a.
Credit
standards
Standar yang menetapkan kemampuan
keuangan minimum dari calon pelanggan agar dapat memperoleh pembelian secara
kredit. Penetapan standar kredit memerlukan pengukuran kualitas kredit (credit quality) yaitu probabilitas
terjadinya penunggakan oleh pelanggan. Untuk mengukurnya digunakan metode Five C of Credit (5C) yaitu :
1) Character
yaitu probabilitas pelanggan secara jujur memenuhi kewajiban-kewajibannya
2) Capacity
yaitu pendapat subjektif mengenai kemampuan dari pelanggan. Diukur dari
prestasi bisnis masa lalu dan observasi fisik ke pabrik/kantor pelanggan.
3) Capital
yaitu penilaian kekuatan financial perusahaan secara umum yang ditunjukkan oleh
analisis rasio financial.
4) Collateral
yait aktiva yang dijadikan jaminan keamanan kredit yang diberikan pelanggan.
5) Conditions
yaitu pengaruh perubahan kondisi terhadap kemampuan pelanggan memenuhi
kewajibannya.
Selain itu perusahaan dapat menggunakan
beberapa sumber informasi kredit atas pelanggan diantaranya:
1.
Laporan keuangan
2.
Laporan kredit yang berkaitan dengan
masa lalu pelanggan dalam pembayaran kredit dengan perusahaan lain.
3.
Bank. Bank biasanya memberikan bantuan
kepada perusahaan yang menjadi nasabahnya dalam menyediakan data tentang
informasi kredit perusahaan lainnya.
4.
Catatan pembayaran perusahaan pelanggan
dimasa lalu.
b.
Credit
terms
Adalah kondisi yang diisyaratkan untuk
pembayaran kembali piutang pelanggan. Kondisi tersebut meliputi :
1) Credit period
yaitu jangka waktu yang diberikan kepada pelanggan. Missal : 30,60 atau 90
hari. Terdapat beberapa faktor yang memepengaruhi lamanya jangka waktu kredit,
2 yang penting adalah
a.
Jangka
waktu persediaan
b.
Jangka
waktu piutang
Jangka
waktu persediaan adalah waktu dimana pembeli mengadakan persediaan, memproses
dan kemudian menjualnya. Dengan memperpanjang jangka waktu kredit berarti
perusahaan penjual membiayai sebagian dari siklus operasi perusahaan pembeli,
sehingga memperpendek siklus kas perusahaan pembeli.
Beberapa
faktor lain yang mempengaruhi jangka waktu kredit, yaitu:
a. Jenis
barang yang dihasilkan atau dijual. Untuk barang-barang yang tidak tahan lama
atau harus segera dikonsumsi dalam keadaan segar seperti makanan, jangka waktu
kreditnya biasanya lebih pendek dibandingkan dengan barang yang tahan lama.
b. Permintaan
konsumen. Barang-barang yang sudah dikenal baik oleh konsumen biasanya
perputarannya cepat dan jangka waktu kreditnya lebih pendek dibandingkan dengan
barang baru yang perputarannya lambat sehingga jangka waktu kreditnya lebih
lama.
c. Biaya,
profitabilitas dan standarisasi. Semakin murah barang dan rendah margin labanya
maka semakin pendek jangka waktu kreditnya.
d. Risiko
kredit. Semakin besar resiko kredit dari pembeli semakin pendek jangka waktu
kredit.
e. Besarnya
transaksi. Semakin kecil jumlah transaksi semakin pendek jangka waktu kreditnya
dan sebaliknya.
f. Persaingan.
Semakin ketat persaiangan pasar yang dihadapi penjual, jangka waktu kreditnya
semakin panjang dan sebaliknya.
g. Jenis
pelanggan. Penjual dapat menawarkan jangka waktu kredit yang berbeda untk
pembeli yang berbeda.
2) Cash discount
yaitu pengurangan harga barang yang diberikan untuk mendorong pelanggan agar
membayar lebih cepat. Misal : 2/10 net 30. Hal ini dimaksud untuk mendorong
pelanggan membayar lebih cepat dari jangka waktu kredit. Potongan tunai akan
mempunyai dampak pada berkurangnya jumlah piutang, namun disamping itu
perusahaan harus membandingkan dengan besarnya biaya potongan yang perlu
dikeluarkan.
Contoh :
Nilai penjualan kredit Rp 1.000.000,-
Termin 2/10,
n/30
Jika pembeli melunasi dalam jangka:
Masa potongan : 10 hari kas
: Rp 980.000,- Pot : Rp 20.000,-
Jatuh tempo : + 20 hari kas : Rp 1.000.000,-
Bagi pembeli : membiarkan masa potongan
dengan nilai potongan Rp 20.000 dan menunggu waktu pembayaran 20 hari lagi
sebesar Rp. 1.000.000,- sama halnya dengan nilai Rp 20.000,- adalah bunga yang
harus dibayarnya. Dengan suku bunga : 20.000/980.000 = 2,0408% per 20 hari,
bayangkan kalau pembeli tersebut melakukan pembelian yang sama selama 1 tahun
penuh yang berarti 365/20 = 18,25 kali atau peroide tanpa memanfaatkan masa
potongan, maka seolah-olah ia membayar bunga efektif tahunan (effective annual
rate (EAR) sebesar :
EAR = (1+ 2,0408%)18,25-1 =
44,6%
c.
Credit
collection policy
Adalah prosedur yang harus dijalankan
untuk memperoleh pembayaran atas piutang. Untuk menjaga agar pelanggan membayar
kewajibannya tepat waktu, maka perusahaan
harus memantau piutang yang akan dan telah jatuh tempo. Perusahaan harus
memperhatikan ACP secara continue. Jika terjadi peningkatan ACP, maka perlu
mendapatkan perhatian yang lebih serius dari perusahaan. Perusahaan dapat
menyusun jadwal usia piutang atau aging schedule
untuk memantau piutang.
Contoh :
Umur piutang
|
Jumlah
|
Persentase terhadap Total piutang
|
0 – 10 hari
11 – 60 hari
61
– 80 hari
>80 hari
|
Rp 50.000.000,-
Rp 25.000.000,-
Rp 20.000.000,-
Rp 5.000.000,-
Rp
100.000.000,-
|
50%
25%
20%
5%
100%
|
Apabila perusahaan menetapkan jangka
waktu kredit 60 hari, berdasarkan tabel tersebut berarti sebanyak 25% dari
piutang telah terlambat pembayarannya.
Sistem dan prosedur
pengumpulan piutang terdiri atas :
1) Penagihan
2) Peninjauan
berkala ke perusahaan pelanggan
3) Penaggulangan
kredit macet
4) Peninjauan
berkala atas kelayakan kredit pelanggan.
Contoh tindakan :
Jika lewat 10 hari :
kirim surat tagihan
Jika lewat 30 hari :
kirim surat tagihan dan telepon
Jika lewat 90 hari :
dialihkan ke collection agency
d. Monitoring accounts receivables
Piutang sebagai elemen dari modal kerja
selalu berputar. Periode perputarannya atau periode terikatnya modal dalam
piutang tergantung pada syarat pembayarannya. Makin lunak atau semakin lama
waktu pembayarannya berarti semakin lama modal terikat pada piutang sehingga
tingkat perputaran piutang akan rendah. Tingkat perputaran piutang (receivable
turnover) dapat diketahui dengan membagi banyaknya penjualan kredit selama
periode tertentu dengan rata-rata piutang.
Recivable Turnover = Net Credit sales / average receivable
Periode terikatnya modal dalam piutang (day average collection period) dihitung
dengan membagi 360 hari dengan receivables
turnover.
Contoh :
|
2003
|
2004
|
Net credit sales
Receivables awal
tahun
Receivables akhir
tahun
Average receivables
Receivables turnover
Average collection
period
|
Rp
100.000.000
Rp 20.000.000
Rp 30.000.000
Rp 25.000.000
4x
90
hari
|
Rp
100.000.000
Rp 30.000.000
Rp 10.000.000
Rp 20.000.000
5x
72
hari
|
Pentingnya untuk membandingkan average collection period dengan syarat
pembayaran yang ditetapkan perusahaan. Bila average
collection period lebih lama dari batas waktu pembayaran maka pengumpulan
piutang perusahaan kurang efisien. Artinya pelanggan yidak memenuhi syarat
pembayaran yang ditetapkan perusahaan.
Tinggi rendahnya receivables turnover mempunyai efek yang langsung terhadap besar
kecilnya modal yang diinvestasikan pada piutang. Makin tinggi turnovernya berarti makin pendek waktu
terikatnya modal pada piutang sehingga untuk mempertahankan jumlah penjualan
kredit pada level tertentu, dengan tingginya turnover, hanya dibutuhkan jumlah
modal yang lebih kecil yang diinvestasikan dalam piutang.
Analisi Kebijakan Piutang
Keputusan pemberian kredit layak dilakukan jika
NPV-nya positif
Rumus :
PV
= {(P-v)(Q’-Q)}/R
Keterangan
:
P : Harga per unit
V : biaya variable per unit
Q : jumlah unit produk yang dijual
perbulan sekarang
Q’ : jumlah unit produk yang dijual pada
kebijakan baru
R : tingkat keuntungan yang disyaratkan
per bulan
Contoh :
Perusahan ABC memiliki data :
P : Rp 50
V : Rp 20
Q : 100
Q’ : 110
R : 2% per
bulan
Maka :
Penjualan per bulan sekarang : PxQ = Rp 5.000,-
Arus kas dari kebijakan lama : (P-v) Q’ = (Rp 50 –
Rp 20)x100 = Rp 3.000,-
Jika
perusahaan merubah kebijakan kreditnya
menjadi 30 hari maka arus kebijakan baru akan menjadi :
Arus
kas dari kebijakan baru : (P-v) Q’ = (Rp 50 – Rp 20)x110 = Rp 3.300,-
Instrumental
arus kas : (P-v)(Q’-Q) = (50 – 20)
(110-100) = Rp 300
PV
= {(P-v)(Q’-Q)}/R = {(50 – 20) (110-100)} / 0,02 = Rp 300/ 0,02= Rp 15.000
Biaya
perubahan kebijakan = P x Q + v (Q’-Q) = Rp 5000 – Rp 2000=Rp 5200
Maka
NPV :
NPV
= -{ P x Q + v (Q’-Q)} + {(P-v)(Q’-Q)}/R
= - Rp 5200 + Rp 15000
=
Rp 9800
Karena
NPV perubahan kebijakan kredit positif, maka perubahan kebijakan kredit adalah
menguntungkan perusahaan.
3. Budget
Pengumpulan Piutang
Disusun berdasarkan
budget penjualan dengan mempertimbangkan antara lain : term of sales, kebiasaan
pelanggan membayar utangnya dst.
AKHIR TAHUN PINJAMAN DI RATE SANGAT RENDAH.
BalasHapusHalo, aku Mrs. Sandra Ovia, pemberi pinjaman uang pribadi, yang Anda dalam utang? Anda membutuhkan dorongan keuangan? pinjaman untuk mendirikan sebuah bisnis baru, untuk bertemu dengan tagihan Anda, memperluas bisnis Anda di tahun ini dan juga untuk renovasi rumah Anda. Aku memberikan pinjaman untuk lokal, internasional dan juga perusahaan pada tingkat bunga yang sangat rendah dari 2%. Anda dapat menghubungi kami melalui Email: (sandraovialoanfirm@gmail.com)
Anda dipersilakan untuk perusahaan pinjaman kami dan kami akan memberikan yang terbaik dari layanan kami.