Senin, 08 Oktober 2012

Manajemen Kuangan


MANAJEMEN PIUTANG

Piutang merupakan aktiva yang timbul sebagai akibat dilaksanakannya penjualan secara kredit. Pemberian kredit kepad pelanggan umumnya dilakukan untuk memperbesar penjualan.
Peningkatan penjualan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Tetapi disisi lain, peningkatan piutang juga membutuhkan tambahan pembiayaa, biaya untuk analisis kredit dan penagihan piutang serta kemungkinan piutang tak tertagih.

Manajemen piutang terdiri dari :
1.      Biaya kredit
2.      Kebijakan kredit
3.      Budget Pengumpulan piutang

1.  Biaya kredit
Penjualan kredit menimbulkan biaya kredit. Biaya tersebut meliputi:
a.       Kerugian karena piutang tak tertagih
b.      Biaya penelitian dan penagihan
c.       Biaya modal yang tertanam dalam piutang

Faktor yang mempengaruhi besarnya investasi dalam piutang:
1)      Volume penjualan
Semakin besar proporsi penjualan maka semakin besar pula investasi dalam piutang. Makin besar piutang berarti memperbesar resiko, tetapi bersamaan dengan itu memperbesar profitabilitas.

2)      Syarat pembayaran penjualan kredit
Syarat pembayaran penjualan kredit dapat bersifat ketat atau lunak. Apabila perusahaan menetapkan syarat pembayaran yang ketat berarti perusahaan lebih mengutamakan keselamatan kredit daripada peertimbangan profitabilitas. Syarat yang ketat misalnya dalam bentuk batas pembayaran yang pendek, pembebanan bunga yang terlalu tinggi jika terjadi keterlambatan pembayaran piutang.
Syarat pembayaran penjualan kredit biasanya dinyatakan dengan ketentuan tertentu misalnya 2/10 net 30. Artinya batas waktu pembayaran 30 hari sesudah penyerahan barang dan apabila pelanggan melakukan pembayaran dalam waktu 10 hari maka akan mendapat cash discount sebesar 2% dari harga jual.

3)      Ketentuan tentang pembatasan kredit
Dalam penjualan kredit perusahaan dapat menetapkan batas maksimal atau plafon kredit yang diberikan pada pelanggannya. Makin tinggi plafon yang ditetapkan bagi masing-masing pelanggan berarti makin besar pula dana yang diinvestasikan pada piutang. Demikian pula ketentuan mengenai siapa yang dapat diberikan kredit. Makin selektif pelanggan yang diberi kredit akan memperkecil jumlah investasi dalam piutang.

4)      Kebijakan dalam pengumpulan piutang
Perusahaan dapat menjalankan kebijakan dalam pengumpulan piutang aktif dan pasif. Perusahaan yang menjalankan kebijakan secara aktif  dalam pengumpulan piutang akan mempunyai pengeluaran yang lebih besar untuk membiayai aktifitas pengumpulan piutang dari perusahaan dengan kebijakan pengumpulan piutang pasif. Dengan aktifnya melakukan pengumpulan piutang maka investasi dalam piutangnya akan lebih kecil. Perusahaan akan mengadakan usaha tambahan dalam pengumpulan piutang jika biaya yang dikeluarkan tidak melampaui tambahan pendapatan karena usaha tersebut.

5)      Kebiasaan membayar dari para pelanggan
Kebiasaan pelanggan dalam membayar akan mempunyai efek terhadap besarnya investasi dalam piutang. Apabila sebagian besar pelanggan membayar dalam waktu cash discount maka makin kecil investasi dalam piutang.

2.  Kebijakan kredit
Kebijakan kredit (credit policy) merupakan standar faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya resiko atas tidak tertagihnya piutang yang dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan. Terdiri dari 4 variabel :
a.       Credit standards
b.      Credit terms
c.       Credit collection policy
d.      Monitoring accounts receivables

a.      Credit standards
Standar yang menetapkan kemampuan keuangan minimum dari calon pelanggan agar dapat memperoleh pembelian secara kredit. Penetapan standar kredit memerlukan pengukuran kualitas kredit (credit quality) yaitu probabilitas terjadinya penunggakan oleh pelanggan. Untuk mengukurnya digunakan metode Five C of Credit (5C) yaitu :
1)      Character yaitu probabilitas pelanggan secara jujur memenuhi kewajiban-kewajibannya
2)      Capacity yaitu pendapat subjektif mengenai kemampuan dari pelanggan. Diukur dari prestasi bisnis masa lalu dan observasi fisik ke pabrik/kantor pelanggan.
3)      Capital yaitu penilaian kekuatan financial perusahaan secara umum yang ditunjukkan oleh analisis rasio financial.
4)      Collateral yait aktiva yang dijadikan jaminan keamanan kredit yang diberikan pelanggan.
5)      Conditions yaitu pengaruh perubahan kondisi terhadap kemampuan pelanggan memenuhi kewajibannya.
Selain itu perusahaan dapat menggunakan beberapa sumber informasi kredit atas pelanggan diantaranya:
1.    Laporan keuangan
2.    Laporan kredit yang berkaitan dengan masa lalu pelanggan dalam pembayaran kredit dengan perusahaan lain.
3.    Bank. Bank biasanya memberikan bantuan kepada perusahaan yang menjadi nasabahnya dalam menyediakan data tentang informasi kredit perusahaan lainnya.
4.    Catatan pembayaran perusahaan pelanggan dimasa lalu.

b.      Credit terms
Adalah kondisi yang diisyaratkan untuk pembayaran kembali piutang pelanggan. Kondisi tersebut meliputi :
1)      Credit period yaitu jangka waktu yang diberikan kepada pelanggan. Missal : 30,60 atau 90 hari. Terdapat beberapa faktor yang memepengaruhi lamanya jangka waktu kredit, 2 yang penting adalah
a.      Jangka waktu persediaan
b.      Jangka waktu piutang
Jangka waktu persediaan adalah waktu dimana pembeli mengadakan persediaan, memproses dan kemudian menjualnya. Dengan memperpanjang jangka waktu kredit berarti perusahaan penjual membiayai sebagian dari siklus operasi perusahaan pembeli, sehingga memperpendek siklus kas perusahaan pembeli.
Beberapa faktor lain yang mempengaruhi jangka waktu kredit, yaitu:
a.       Jenis barang yang dihasilkan atau dijual. Untuk barang-barang yang tidak tahan lama atau harus segera dikonsumsi dalam keadaan segar seperti makanan, jangka waktu kreditnya biasanya lebih pendek dibandingkan dengan barang yang tahan lama.
b.      Permintaan konsumen. Barang-barang yang sudah dikenal baik oleh konsumen biasanya perputarannya cepat dan jangka waktu kreditnya lebih pendek dibandingkan dengan barang baru yang perputarannya lambat sehingga jangka waktu kreditnya lebih lama.
c.       Biaya, profitabilitas dan standarisasi. Semakin murah barang dan rendah margin labanya maka semakin pendek jangka waktu kreditnya.
d.      Risiko kredit. Semakin besar resiko kredit dari pembeli semakin pendek jangka waktu kredit.
e.       Besarnya transaksi. Semakin kecil jumlah transaksi semakin pendek jangka waktu kreditnya dan sebaliknya.
f.       Persaingan. Semakin ketat persaiangan pasar yang dihadapi penjual, jangka waktu kreditnya semakin panjang dan sebaliknya.
g.      Jenis pelanggan. Penjual dapat menawarkan jangka waktu kredit yang berbeda untk pembeli yang berbeda.

2)      Cash discount yaitu pengurangan harga barang yang diberikan untuk mendorong pelanggan agar membayar lebih cepat. Misal : 2/10 net 30. Hal ini dimaksud untuk mendorong pelanggan membayar lebih cepat dari jangka waktu kredit. Potongan tunai akan mempunyai dampak pada berkurangnya jumlah piutang, namun disamping itu perusahaan harus membandingkan dengan besarnya biaya potongan yang perlu dikeluarkan.
Contoh :
Nilai penjualan kredit                     Rp 1.000.000,-
Termin                                            2/10, n/30
Jika pembeli melunasi dalam jangka:
Masa potongan : 10 hari       kas : Rp 980.000,-     Pot :     Rp 20.000,-
Jatuh tempo :  + 20 hari        kas : Rp 1.000.000,- 
Bagi pembeli : membiarkan masa potongan dengan nilai potongan Rp 20.000 dan menunggu waktu pembayaran 20 hari lagi sebesar Rp. 1.000.000,- sama halnya dengan nilai Rp 20.000,- adalah bunga yang harus dibayarnya. Dengan suku bunga : 20.000/980.000 = 2,0408% per 20 hari, bayangkan kalau pembeli tersebut melakukan pembelian yang sama selama 1 tahun penuh yang berarti 365/20 = 18,25 kali atau peroide tanpa memanfaatkan masa potongan, maka seolah-olah ia membayar bunga efektif tahunan (effective annual rate (EAR) sebesar :
EAR = (1+ 2,0408%)18,25-1 = 44,6%

c.       Credit collection policy
Adalah prosedur yang harus dijalankan untuk memperoleh pembayaran atas piutang. Untuk menjaga agar pelanggan membayar kewajibannya tepat waktu, maka perusahaan  harus memantau piutang yang akan dan telah jatuh tempo. Perusahaan harus memperhatikan ACP secara continue. Jika terjadi peningkatan ACP, maka perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius dari perusahaan. Perusahaan dapat menyusun jadwal usia piutang atau aging schedule untuk memantau piutang.
Contoh :
Umur piutang
Jumlah
Persentase terhadap Total piutang
0 – 10 hari
11 – 60 hari
61    – 80 hari
>80 hari
Rp   50.000.000,-
Rp   25.000.000,-
Rp   20.000.000,-
Rp     5.000.000,-
Rp 100.000.000,-
50%
25%
20%
5%
100%
Apabila perusahaan menetapkan jangka waktu kredit 60 hari, berdasarkan tabel tersebut berarti sebanyak 25% dari piutang telah terlambat pembayarannya.

Sistem dan prosedur pengumpulan piutang terdiri atas :
1)      Penagihan
2)      Peninjauan berkala ke perusahaan pelanggan
3)      Penaggulangan kredit macet
4)      Peninjauan berkala atas kelayakan kredit pelanggan.
Contoh tindakan :
Jika lewat 10 hari : kirim surat tagihan
Jika lewat 30 hari : kirim surat tagihan dan telepon
Jika lewat 90 hari : dialihkan ke collection agency

d.      Monitoring accounts receivables
Piutang sebagai elemen dari modal kerja selalu berputar. Periode perputarannya atau periode terikatnya modal dalam piutang tergantung pada syarat pembayarannya. Makin lunak atau semakin lama waktu pembayarannya berarti semakin lama modal terikat pada piutang sehingga tingkat perputaran piutang akan rendah. Tingkat perputaran piutang (receivable turnover) dapat diketahui dengan membagi banyaknya penjualan kredit selama periode tertentu dengan rata-rata piutang.

Recivable Turnover = Net Credit sales / average receivable

Periode terikatnya modal dalam piutang (day average collection period) dihitung dengan membagi 360 hari dengan receivables turnover.


Contoh :

2003
2004
Net credit sales
Receivables awal tahun
Receivables akhir tahun
Average receivables
Receivables turnover
Average collection period
Rp 100.000.000
Rp   20.000.000
Rp   30.000.000
Rp   25.000.000
4x
90 hari
Rp 100.000.000
Rp   30.000.000
Rp   10.000.000
Rp   20.000.000
5x
72 hari

Pentingnya untuk membandingkan average collection period dengan syarat pembayaran yang ditetapkan perusahaan. Bila average collection period lebih lama dari batas waktu pembayaran maka pengumpulan piutang perusahaan kurang efisien. Artinya pelanggan yidak memenuhi syarat pembayaran yang ditetapkan perusahaan.
Tinggi rendahnya receivables turnover mempunyai efek yang langsung terhadap besar kecilnya modal yang diinvestasikan pada piutang. Makin tinggi turnovernya berarti makin pendek waktu terikatnya modal pada piutang sehingga untuk mempertahankan jumlah penjualan kredit pada level tertentu, dengan tingginya turnover, hanya dibutuhkan jumlah modal yang lebih kecil yang diinvestasikan dalam piutang.

Analisi Kebijakan Piutang
Keputusan pemberian kredit layak dilakukan jika NPV-nya positif
Rumus :
PV = {(P-v)(Q’-Q)}/R
            Keterangan :
            P          : Harga per unit
            V         : biaya variable per unit
            Q         : jumlah unit produk yang dijual perbulan sekarang
            Q’        : jumlah unit produk yang dijual pada kebijakan baru
            R         : tingkat keuntungan yang disyaratkan per bulan

Contoh :
Perusahan ABC memiliki data :
P   : Rp 50
V  : Rp 20
Q  : 100
Q’ : 110
R  : 2% per bulan
Maka :
Penjualan per bulan sekarang : PxQ = Rp 5.000,-
Arus kas dari kebijakan lama : (P-v) Q’ = (Rp 50 – Rp 20)x100 = Rp 3.000,-

Jika perusahaan merubah kebijakan kreditnya  menjadi 30 hari maka arus kebijakan baru akan menjadi :

Arus kas dari kebijakan baru : (P-v) Q’ = (Rp 50 – Rp 20)x110 = Rp 3.300,-
Instrumental arus kas : (P-v)(Q’-Q) = (50 – 20) (110-100) = Rp 300
PV = {(P-v)(Q’-Q)}/R = {(50 – 20) (110-100)} / 0,02 = Rp 300/ 0,02= Rp 15.000

Biaya perubahan kebijakan = P x Q + v (Q’-Q) = Rp 5000 – Rp 2000=Rp 5200
Maka NPV :
NPV = -{ P x Q + v (Q’-Q)} + {(P-v)(Q’-Q)}/R
         = - Rp 5200 + Rp 15000
         =  Rp 9800

Karena NPV perubahan kebijakan kredit positif, maka perubahan kebijakan kredit adalah menguntungkan perusahaan.



3.  Budget Pengumpulan Piutang
Disusun berdasarkan budget penjualan dengan mempertimbangkan antara lain : term of sales, kebiasaan pelanggan membayar utangnya dst.






















 






























1 komentar:

  1. AKHIR TAHUN PINJAMAN DI RATE SANGAT RENDAH.
    Halo, aku Mrs. Sandra Ovia, pemberi pinjaman uang pribadi, yang Anda dalam utang? Anda membutuhkan dorongan keuangan? pinjaman untuk mendirikan sebuah bisnis baru, untuk bertemu dengan tagihan Anda, memperluas bisnis Anda di tahun ini dan juga untuk renovasi rumah Anda. Aku memberikan pinjaman untuk lokal, internasional dan juga perusahaan pada tingkat bunga yang sangat rendah dari 2%. Anda dapat menghubungi kami melalui Email: (sandraovialoanfirm@gmail.com)
    Anda dipersilakan untuk perusahaan pinjaman kami dan kami akan memberikan yang terbaik dari layanan kami.

    BalasHapus