Minggu, 07 Oktober 2012

Kesehatan


SARAPAN

Sarapan sebagai sumber energi pertama bagi tubuh merupakan kebiasaan penting yang harus diperhatikan oleh setiap orang. Tubuh memerlukan asupan energi yang cukup untuk memulai aktifitas dipagi hari. Kebiasaan sarapan yang salah malah dapat mengganggu kesehatan serta rutinitas yang akan dilakukan di hari itu. Oleh karenanya tidak cukup bahan dan cara pengolahannya saja yang harus dijaga dari zat-zat yang berbahaya, seperti pengawet dan penyedap rasa misalnya. Ini diperlukan untuk menjaga tubuh tetap fit dan bugar dalam beraktifitas. Porsi makanan yang dikonsumsi pada saat sarapan pun harus pas, tidak boleh kurang ataupun berlebihan.  
Banyaknya porsi akan menentukan jumlah kalori yang diserap oleh tubuh. Hal ini akan mempengaruhi proses pencernaan sepanjang saluran dan organ pencernaan dalam tubuh. Idealnya, asupan kalori yang diperlukan tubuh ketika sarapan bagi mereka yang berada diusia produktif ialah sebanyak 400 kalori. Ketika asupan kalori yang didapat dari menu sarapan jauh dibawah atau kurang dari 400 kalori akan menyebabkan tubuh terasa lemas karena kekurangan energi. Sedangkan apabila jumlah kalori yang dikonsumsi tubuh terlalu banyak dapat menyebabkan rasa kantuk ketika beraktifitas. Jika terlalu banyak makanan atau kalori yang harus dicerna, maka aliran darah dalam tubuh akan terkuras pada saluran pencernaan. Karena aliran darah yang terpompa dari jantung lebih banyak tertuju pada organ pencernaan, maka aliran darah yang membawa O2 (oksigen) menuju otak menjadi berkurang. Menurunnya kadar oksigen pada otak inilah yang menyebabkan daya konsentrasi menurun serta menimbulkan rasa kantuk.
Sarapan bukan sekedar ritual makan pagi untuk mengisi perut yang lapar agar tidak loyo ketika beraktifitas. More over than it,  jadi jangan pernah meremehkan kebiasaan makan. Sebab apa, bagaimana, dan berapa banyak makanan yang dikonsumsi tubuh ketika sarapan sangat mempengaruhi kualitas jasmani dan rohani seseorang dalam menjalankan rutinitasnya sehari-hari. Bagi mereka yang aktifitasnya membutuhkan daya konsentrasi dan berfikir yang bertumpu pada kerja otak seperti pelajar, guru, pegawai kantor dan sebagainya harus memperhatikan pola sarapan mereka. Sedikit berbeda bagi mereka yang aktifitasnya lebih banyak menggunakan otot atau kekuatan serta gerak tubuh dimana proses pembakaran kalori dalam tubuhnya lebih cepat, maka kadar kalori pada menu sarapan dapat ditambah melebihi takaran yang ideal.

*kandungan kalori pada telur ceplok (telur mata sapi) sebanyak 240 kal


Tidak ada komentar:

Posting Komentar