SARAPAN
Sarapan sebagai sumber
energi pertama bagi tubuh merupakan kebiasaan penting yang harus diperhatikan
oleh setiap orang. Tubuh memerlukan asupan energi yang cukup untuk memulai
aktifitas dipagi hari. Kebiasaan sarapan yang salah malah dapat mengganggu
kesehatan serta rutinitas yang akan dilakukan di hari itu. Oleh karenanya tidak
cukup bahan dan cara pengolahannya saja yang harus dijaga dari zat-zat yang
berbahaya, seperti pengawet dan penyedap rasa misalnya. Ini diperlukan untuk
menjaga tubuh tetap fit dan bugar dalam beraktifitas. Porsi makanan yang
dikonsumsi pada saat sarapan pun harus pas, tidak boleh kurang ataupun
berlebihan.
Banyaknya porsi akan
menentukan jumlah kalori yang diserap oleh tubuh. Hal ini akan mempengaruhi
proses pencernaan sepanjang saluran dan organ pencernaan dalam tubuh. Idealnya,
asupan kalori yang diperlukan tubuh ketika sarapan bagi mereka yang berada
diusia produktif ialah sebanyak 400 kalori. Ketika asupan kalori yang didapat
dari menu sarapan jauh dibawah atau kurang dari 400 kalori akan menyebabkan
tubuh terasa lemas karena kekurangan energi. Sedangkan apabila jumlah kalori
yang dikonsumsi tubuh terlalu banyak dapat menyebabkan rasa kantuk ketika
beraktifitas. Jika terlalu banyak makanan atau kalori yang harus dicerna, maka
aliran darah dalam tubuh akan terkuras pada saluran pencernaan. Karena aliran
darah yang terpompa dari jantung lebih banyak tertuju pada organ pencernaan,
maka aliran darah yang membawa O2 (oksigen) menuju otak menjadi
berkurang. Menurunnya kadar oksigen pada otak inilah yang menyebabkan daya
konsentrasi menurun serta menimbulkan rasa kantuk.
Sarapan bukan sekedar
ritual makan pagi untuk mengisi perut yang lapar agar tidak loyo ketika
beraktifitas. More over than it, jadi
jangan pernah meremehkan kebiasaan makan. Sebab apa, bagaimana, dan berapa
banyak makanan yang dikonsumsi tubuh ketika sarapan sangat mempengaruhi
kualitas jasmani dan rohani seseorang dalam menjalankan rutinitasnya
sehari-hari. Bagi mereka yang aktifitasnya membutuhkan daya konsentrasi dan
berfikir yang bertumpu pada kerja otak seperti pelajar, guru, pegawai kantor
dan sebagainya harus memperhatikan pola sarapan mereka. Sedikit berbeda bagi
mereka yang aktifitasnya lebih banyak menggunakan otot atau kekuatan serta
gerak tubuh dimana proses pembakaran kalori dalam tubuhnya lebih cepat, maka
kadar kalori pada menu sarapan dapat ditambah melebihi takaran yang ideal.
*kandungan kalori pada
telur ceplok (telur mata sapi) sebanyak 240 kal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar